Kamis, 08 Januari 2009

Dendang si anak hilang…


Welcome to water land…wilujeng sumping di lemah cai…ahlan wasahlan...

Dan sederet kata lain yang mungkin akan menyambut kedatangan ‘si anak hilang’ ini. Meski sebutan itu terkesan provokatif, itu lebih baik ketimbang ungkapan lain yang mungkin teramat tendensius.

Kita akan bicara apa sekarang?

Seakan kelu lidah ini untuk diajak bicara, seakan tersekat kata ini untuk bisa diungkapkan…yang jelas, kita bahagia karena bisa lagi jumpa. Bertemu dan bercengkrama, mudah-mudahan kesempatan ini akan menjadi sebuah moment yang bisa kita sikapi dengan sikap terbaik kita…

Jika dulu kita bicara, dan kita ngobrol, diskusi, musyawarah, debat, bahkan hingga ke curhat akan menjadi suatu fenomena yang lazim atau lumrah kita temui. Lalu dengan datangnya waktu ini, dan bertemunya kita kembali di waktu ini, akankah memberi ruang yang sepadan dengan tema-tema komunikasi kita seperti dulu?

Ketika langkah ini mulai kita rasakan sebagai sesuatu yang tak mudah, kalau itu canggung di kata sulit.

Ketika jalan ini mulai kita rasakan betapa terjalnya itu sering kita rasakan, dan nurani yang kian terbuka kepekaannya dalam memaknai sketsa kehidupan yang semakin tereduksi oleh nilai-nilai sampah tapi banyak menggugah.

Disinilah (mungkin) saatnya untuk merubah, lebih bersikap dewasa agar bisa mendewsakan kita. Lebih peka terhadap apa yang terjadi di sekeliling, tak lagi kita menampakkan sikap yang eksklusif tapi mesti inklusif.

Suatu saat yang akan datang, mungkin saja akan terjadi suatu perbenturan interest, diantara individu, kelompok, yang mungkin memiliki korelasi dengan peran kita sebagai individu socialis. Pasti itu, saya yakin pasti akan terjadi. Karena, bukankah dalam setiap pengalaman yang tertemui oleh kita juga tak jarang memberikan cerminan yang teramat jelas? Tinggal kita mau jujur, dan berusaha untuk terus mengoreksinya dengan jujur pula.

Beginilah perjalanan, dan memang seperti inilah jalan yang telah dan sedang kita tempuh…

Kita akan terus maju, menyongsong hari yang kita sendiri pemeran utamanya. Real action!!

Alam Pangumbaraa, 5 January 2008 . Untuk seseorang…

1 komentar:

  1. duh tentang apa ceita ini, bet rada-rada bernuansa kontemplasi tapi ada juga suasana rindu...seseorangnya sipa ya?
    salam buat presiden FOKAL, kang Luq...
    by. urang lembur>>popoye

    BalasHapus