Senin, 12 Januari 2009

sebuah kisah tentang sahabat


Alloh Yang Maha Mendengar. Bagi-Mu segala fuji ya…Robb, dengan senantiasa memohon rahmat, taufik dan hidayah-Mu. Berjuta keinginan, harapan, cita-cita dan ambisi yang slalu tumbuh tak mengenal ruang. Mudah-mudahan tak membuat hati ini bisa jauh dengan-Mu.
*
Telah sampailah aku disini, diwaktu yang entah keberapa detik, menit dan jam dari awal aku ada. Walau mungkin bisa saja itu dikalkulasi tapi, tak terpikir ke sana, mungkin buat apa??
Mudah-mudahan ketulusan hati, akan mampu untuk tak mengingkari sekecil apapun nikmat yang telah Alloh anugerahkan buat aku. Hingga terus tumbuh ungkapan syukur untuk Yang Slalu Hadir, Slalu ada dan terjaga mengurus makhluk-Nya, Alloh ya..Rohman.
17 Maret Kang Dede Ar ada visit to my kost, hingga 19 Maret. Merasa seneng bisa di kunjungi oleh sahabat lama. Yang mana sahabatku yang satu ini mah cukup perlente ‘n necis juga serta punya langkah yang kebilang panjang hingga pengalamannya pun slalu mecak untuk di tanggap.
Membawa misi silaturrahim, Alhamdulillah dalam kebersamaan yang singkat itu telah menambah eratnya rasa persahabatan dan persaudaraan yang kokoh(insya Alloh). Moga Alloh meridhoi.
Poin yang menarik tentangnnya dalam visit to Kota Kembang itu bagi saya adalah about his love story, yang membuat aku lieur. Bahkan lucunya lagi “da urang ge lieur, teu ngarti. Sukar untuk menjabarkannya dengan kata-kata” cenah kitu dia bilang. Tak bukan dan tak lain adalah tentang konsep hubungan ga hubungan tea. Mungkin itulah cinta. Ada yang mengatakan cinta itu misteri, ada yang mengatakan cinta itu indah tapi ada juga yang mengatakan cinta itu menyakitkan dan beragam pendapat lainnya lagi yang belum sempat ku rangkum. Yang jelas ketika hal ini masuk ke arena hidup kita tanpa kendali iman dan takwa maka terkadang logika di tempatin di urutan mana…inilah yang buahayya.
Jadi , aku hanya manggut-manggut aza. Ngasi komentar bila itu perlu atau terkadang ngasi tauziyah kecil, yang aku ga tau apa iya dianggap tauziyah oleh nya ato dianggap bobodoran yang engga lucu??i don’t.
Tapi bagaimana pun bentuknya Dede ar adalah sahabatku, sahabat sedjatiku, sahabat lamaku sedjak SMP yang hingga kini paling akrab dengan ku. Tentunya sudah menjadi suatu kewajiban untuk slalu men-support ke hal-hal yang positif dan mengingatkan andai itu ga baik.
Tentang cintanya itu, yang mungkin baginya sekarang adalah sebagai ajang proses pencarian jati diri dan manifestasi kedewasaan yang harus ditumbuh kembangkan. Katanya, kalo dulu mah punya special girl itu hanya tau dan ngenal yang namanya bobogohan aze dan luapan rasa yang berbunga-bunga kalo temu si dia, hingga kadang sok salah cabak. Yang slalu di bayangin teh indahnya aze tanpa visi dan misi yang jelas. Tapi sekarang, visi n’ misi itu adalah suatu keharusan kalo ga mau di cap sebagai playboy cap duren atau cap dodol….
Tak di pungkiri, kalo sahabat ku yang satu ini mah bisa di kata sudah banyak makan garam (makanya sering mules..) dalam urusan misteriuz ini. Tuda gaulna oge suka ga jauh-jauh dengan laut, air laut kan asin…ga nyambung ya??!!
Pernah beliau bilang “urang mah geus moal heuheureuyan deui jeung nu kararitu mah,bosen,dek serius wae’’. Aku yang dengernya Cuma mesem aza, tau itu Cuma banyol. Tapi bisa aza itu keluar dari puncak kesadarannya sebagai manusia yang sempurna…
Ok! De, secara prinsip mungkin aku bisa memahami mu akan apa yang dikau katakan tea padaku. Mudah-mudahan kamu bisa ngambil keputusan yang lebih tepat. Yang mana Alloh akan ridho terhadap langkah apa yang kamu ambil.
*
Bukankah dulu kau slalu mampir dalam cerita-cerita ku?
Bahkan untaian puisi terkadang turut singgah di ceritaku yang menyanjungmu. Perlahan itu
Terkikis . dan sekarang tinggallah cerita usang…
*
Dan putaran waktu pun mesti kita ikuti.benar, bahwa orientasi hidup kita adalah ke depan, bukan sebaliknya. Masa lalu hanya bisa kita jadikan sebagai cerminan dan pembelajaran.
Terima kasih atas kebersamaan mu bersama saya, sahabatku. Dalam berbagi,dan dalam suasana apapun yang pernah kita lalui bersama.
Moga Alloh Yang Maha Menatap senantiasa melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah_Nya buat kita. Selamat jalan, keikhlasan doa ku yang akan turut menemani langkah suci mu. Serta orang tua mu dan orang terkasih yang senantiasa hadir kasih sayang nya dalam kalbu yang akan slalu menambah girrah hidupmu… Slamat jalan, kita saling mendoakan….(to Dede Ar,19 Maret ’07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar